Rabu, 11 Desember 2024

Post-traumatic stress disorder (PTSD)

 

Post-traumatic stress disorder atau gangguan stres pasca trauma (PTSD) adalah kondisi kesehatan mental yang dipicu ketika seseorang mengalami peristiwa yang menakutkan hingga memberikan trauma, baik ketika ia mengalaminya atau menjadi saksi dari peristiwa tersebut.


Gejala gangguan stres pasca-trauma dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu:

1. Reliving

Seseorang yang mengalami PTSD cenderung akan mengulang dan menghidupkan kembali kenangan traumatis yang mereka rasakan di dalam pikirannya.

2. Avoiding

Ketika memasuki kategori ini, orang dengan PTSD akan merasa lebih nyaman untuk menghindari orang, tempat, pikiran, atau situasi yang mungkin mengingatkan dengan traumanya.

3. Increased Arousal

termasuk gejala yang cukup ekstrim dengan emosi berlebihan, misalnya kesulitan tidur di malam hari, jadi lebih mudah marah, sering meluapkan emosi, sulit berkonsentrasi, dan menjadi gelisah.

4. Negative Cognitions and Mood

Gejala PTSD ini merujuk pada pikiran dan perasaan yang terkait dengan kesalahan, keterasingan, dan ingatan akan peristiwa traumatis yang dirasakan.

Untuk meringankan gejala yang dialami dan sebagai cara mengatasi post traumatic stress disorder, kamu perlu memeriksakan kondisi ini ke dokter. Pasalnya, dokter dapat memberikan tindakan profesional lanjutan untuk membantu mengatasi kondisi ini.


BPD ( Borderline personality disorder)


Borderline personality disorder
 (BPD) adalah gangguan mental serius yang memengaruhi perasaan dan cara berpikir penderitanya. 

beberapa faktor di bawah ini diduga dapat memicu terjadinya BPD:

1. Peristiwa Traumatis 
2. Genetik
3. Kelainan Pada Otak

Gejala BPD (Borderline Personality Disorder)

Borderline personality disorder dapat memengaruhi citra diri, perasaan, perilaku, cara berpikir, dan hubungan penderitanya dengan orang lain. Gejala biasanya muncul pada masa remaja menjelang dewasa dalam tingkat ringan hingga berat.


Bipolar

bipolar dikenal sebagai sebuah gangguan psikologis yang berkaitan dengan perubahan mood. perubahan mood adalah suatu kondisi dimana seseorang bisa merasa gembira yang ekstrem dan rasa sedih yang ekstrem dalam durasi waktu yang tidak terlalu lama.

fase mania yang dialami oleh remaja dengan bipolar, banyak dari mereka yang sulit merencanakan sesuatu, boros, menjadi lebih agresif, lebih manja, mudah tersinggung dan mudah curiga. Fase mania ini biasanya dialami selama 2 minggu sampai 4 atau 5 bulan.

eating disorder

    Eating disorder adalah gangguan makan atau perilaku terkait makan yang berlangsung terus-menerus sehingga menyebabkan masalah kesehatan 

Ada tiga jenis gangguan makan (eating disorder)


1. Anoreksia

Gejala seseorang menderita anoreksia antara lain menunjukkan penurunan berat badan drastis, menyangkal rasa lapar, mencari alasan untuk tidak makan, atau kebiasaan olahraga berlebihan.

2. Bulimia

Gejala dari penderita bulimia antara lain ketidakmampuan kontrol diri untuk makan dalam porsi banyak dan frekuensi sering

3. Binge Eating Disorder

Gejala dari penderita binge eating disorder adalah makan lebih cepat dari normal, makan hingga merasa sangat kenyang, makan dalam jumlah banyak saat tidak lapar secara fisik

Selasa, 19 November 2024

Skizofrenia


 Skizofrenia adalah gangguan mental berat yang dapat memengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi. Penderita skizofrenia bisa mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.


Gejala dan Penyebab Skizofrenia

Skizofrenia sering disamakan dengan psikosis, padahal keduanya berbeda. Psikosis hanyalah salah satu gejala dari gangguan mental, seperti gangguan bipolar, delusi, depresi berat, dan skizofrenia. 

Penyebab skizofrenia belum diketahui secara pasti. Namun, ada faktor yang diduga dapat meningkatkan terjadinya skizofrenia, di antaranya faktor genetik dan pengaruh lingkungan.

Pengobatan dan Pencegahan Skizofrenia

Sampai saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan skizofrenia. Namun, ada pengobatan yang dapat mengendalikan dan mengurangi gejala sehingga pasien dapat hidup layaknya orang normal. Pengobatan tersebut harus dilakukan seumur hidup dan diikuti dengan kontrol rutin.

Skizofrenia tidak dapat dicegah sepenuhnya, karena bisa dipicu oleh faktor genetik dan ketidakseimbangan zat di dalam otak. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mendeteksi dan mengobatinya sejak dini sehingga perburukan dan kekambuhan penyakit ini dapat dicegah.


Artikel aku ambil dari https://www.alodokter.com/skizofrenia

Trust Issue


 Trust Issue adalah kecenderungan sulit mempercaya orang lain karena dahulu sering di khianati orang lain, pengalamab buruk, pola asuh orang tua. Jadinya sulit untuk mempercayai orang lain.


1. Pernah/serig di khinati

Seiap orang pasti punya pengkhianatannya di masa lalu, seperti di khianati teman , pasangan hal ini serig banget terjadi di masa masa remaja yang seharusnya menjadi hal bahagia tapi malah di khinati oleh orang terdekat.

2. Pengalaman buruk di masa lalu

Pengalaman buruk ini seperti kecelakaan, korbak penculikan, korban kecurian dan lain lain. Yang paling sedih adalah korban penculikan karena lebih membuat tidak percaya dengan manusia dan manusia itu sama aja.

3. Gejala gangguan mental

Pada dasarnya, trust issue bukan termasuk gangguan mental. Meski begitu, kondisi ini bisa saja muncul sebagai gejala dari masalah kesehatan mental tertentu.

Ciri ciri seseorang memiliki Trust issue adalah:

1. Gangguan Ceman

2. Depresi 


Tanda-tanda Trust Issue:

Mudah merasa cemburu hingga takut ditinggalkan.

Merasa curiga terus menerus.

Selalu berasumsi buruk terhadap orang lain.


Cara mengatasi Trust Issue

1. Meningkatkan kepercyaan diri

2. Membangun rasa percaya kepada orang lain, walaupun susah

3. Menjalin komunikasi dengan baik

4. Berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater 

Anger issue


 Anger issue adalah sebuah masalah yang dapat membuat seseorang menjadi lebih mudah marah, entah itu kepada orang lain ataupun diri sendiri. Seperti yang kita tahu bahwa marah memang reaksi alami dan normal dialami oleh siapapun. Umumnya, marah akan muncul sebagai sebuah respon terhadap suatu kejadian yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Namun hal tersebut menjadi tidak wajar apabila kita mudah marah hanya hal-hal sepele dan tidak perlu dibesar-besarkan. 


Tanda-Tanda atau Gejala Anger Issues

1. Dilihat dari gejala fisik yang terlihat

Biasanya terlihat dari cara dia marah, otot wajah kita akan menjadi lebih tegang, jantung akan berdetak lebih kencang, dan otak akan terasa lebih panas. Itulah alasan mengapa orang dapat menyembunyikan kesedihan namun tidak bisa menyembunyikan kemarahan.

2. Dilihat dari tingkat emosional

Gejala Anger issue ini pasti sangat sulit untuk menahan emosinya, Karena pastinya kemarahan akan muncul dengan berbagai macam polemik yang menyertainya. Berikut ini adalah beberapa situasi yang kerap dialami oleh penderita anger issue, antara lain:

A. Sering merasa stres dan frustasi
B. Selalu merasa gelisah
C. Stres berlebih 
D. Selalu merasa bersalah

Ciri-ciri orang terkena anger issue

Seseorang yang mengalami kesulitan dalam mengelola emosi ciri-cirinya bisa kita lihat secara fisik dan juga emosional. Sementara tanda emosional yang muncul saat seseorang mengalami anger issue yaitu merasa frustasi, sering merasa bersalah, stress berkepanjangan, dan mengalami perubahan suasana hati terlalu sering. Selain itu, ada juga rasa benci yang menyelimuti hati para penderita anger issue kepada berbagai hal. Seseorang yang mengalami gangguan ini biasanya tidak dapat mengendalikan perasaan marahnya.


Penyebab kesulitan menahan kemarahan
Ini dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal

1. Faktor internal

A. Attention Deficit Hyperactive (ADHD)
Kondisi yang dapat menjadi pemicu adanya kesulitan dalam mengelola amarah yaitu ADHD atau attention deficit hyperactivity. Kondisi tersebut dapat membuat penderitanya menjadi lebih hiperaktif.

B. Depresi 
Faktor internal berikutnya yang menjadi pemicu adanya kesulitan dalam mengelola emosi adalah depresi. Bukan sebuah rahasia lagi bila keterpurukan memang dapat membuat seseorang menjadi depresi.

2. Faktor eksternal

A. Suasana sedih
biasanya ini karena telalu memendam kesedihan berlebih atau sering menalami suasana sedih dari keluarga, teman dan pasangan.

B. Suasana tertekan
Biasanya karena efek terlalu di tekan oleh keluarganya yang ingin ia menjadi sempurna, memenuhi berbagai tuntutan yang dibebankan kepada diri kita akan membuat kita tidak dapat memikirkan hal lain lagi selain tuntutan itu sendiri.

Cara menerapkan anger management

1. tenangkan diri sebelum mengungkapkan kata kata menyakitkan.
2. Setelah tenang, ungkapkan kemarahan dengan cara baik
3. Terapkan metode time out.

Semua artikel ini aku ambil dari https://www.gramedia.com/best-seller/anger-issue/ 

Post-traumatic stress disorder (PTSD)

  Post-traumatic stress disorder  atau gangguan stres pasca trauma (PTSD) adalah kondisi kesehatan mental yang dipicu ketika seseorang menga...